Menikmati Hawa Dingin di Sadarehe
Jalanan berbatu, berkelok, menanjak, dan menurun, menjadi tantangan Radar Cirebon Bikers Club (RCBC) saat menjalani rute menuju kawasan Sadarehe, Kabupaten Majalengka, Rabu (16/5). Berikut sepenggal ceritanya.
*** PERJALANAN menuju Sadarehe oleh kru Radar Cirebon sudah direncanakan sejak seminggu sebelumnya. Tanggal merah (selain hari Minggu) memang ditunggu kru Korane Wong Cerbon ini untuk melepas kepenatan. Ditambah, “kehadiran” jaket baru warna merah berlogo Telkomsel menambah semangat kami untuk pergi touring. Rabu pagi (16/5), puluhan motor dan hampir seluruh karyawan Radar Cirebon dari bagian redaksi, pemasaran, dan percetakan, tak ketinggalan Direktur Radar Cirebon Yanto S Utomo serta Pemimpin Redaksi Abdul Malik, berkumpul di Graha Pena. Mereka bersiap melakukan touring, konvoi mengendarai sepeda motor ke Sadarehe.Nuansa alam sepanjang jalan yang dilalui, ternyata semakin menambah semangat peserta, bahkan tidak sedikit dari mereka terlihat tertawa lepas. Terutama, saat bendera Radar Cirebon yang dibawa oleh redaktur halaman Insiden 24 Jam, Rusdi Polpoke, nyrimpet di roda belakang motor milik wartawan desk kriminal, Asna Boson. “Makanya jangan cepat-cepat jalannya. Jalannya 50 km/jam saja,” pinta Rusdi kepada Boson yang menyetir. “Bagaimana mau tahu jalannya 50 km, motor saya tidak ada spedometernya bos,” jawab Boson yang disambut tawa semua kru.Selama di pejalanan banyak diwarnai peristiwa-peristiwa lucu. Termasuk, ketika harus berhenti beberapa kali di ujung gang, karena tidak tahu arah menuju lokasi yang dituju. “Apa benar jalannya lewat sini, mestinya lewat sana,” ujar Agus Panther Sugiarto, redaktur halaman olahraga sambil menunjuk arah telunjuk. Cakil, salah seorang peserta dari bagian pemasaran, bertindak sebagai penunjuk jalan. Sayangnya, jalan yang ditunjukkan Cakil memutar jauh dan rombongan sempat terpecah. Bagian percetakanlah yang sampai duluan di puncak Sadarehe. “Ternyata orang percetakan selalu menjadi yang terdepan,” kata Mamat, koordinator percetakan.Rombongan akhirnya disambut wartawan Majalengka Abdurrahman yang akrab disapa Abr. “Pantas, saya sudah lama menunggu, ternyata nyasar,” ujar Abr. Suasana puncak Sadarehe yang dingin, ditambah gerimis, tidak membuat kru merasa lelah. Meski begitu, rombongan tetap dipersilakan beristirahat sebentar di Villa milik Nazar Hidayat atau Abah Encang yang dikenal sebagai ketua Pemuda Pancasila Majalengka, yang juga sebagai ketua Gapensi Majalengka.Villa tersebut ternyata masih orisinil, bangunan Belanda. Bahkan, beberapa fota tempo dulu juga masih terpasang, termasuk pesawat telepon kuno yang masih terpasang. Bahkan patung Jenderal Deandels juga ada.Direktur Radar Cirebon Yanto S Utomo menjelaskan, touring ini digelar untuk refreshing bagi semua karyawan. Jika selama ini sibuk dengan berbagai kegiatan kantor, karena sekarang bertepatan dengan hari libur, tak ada salahnya jika menyegarkan pikiran dengan menikmati pemandangan alam Kabupaten Majalengka.
Tidak hanya itu, pria yang akrab disapa Pak Yanto menuturkan, dengan touring ini seluruh karyawan dapat merekatkan kebersamaan dan menumbuhkan rasa solidaritas antara sesama karyawan, walaupun berbeda bagian. “Kerja akan terasa nikmat apabila di dalamnya ada nuansa kebersamaan antara sesama karyawan,” ujarnya.Redaktur Pelaksana Toto Suwarto yang mengendarai sepeda motor tahun 80-an atau tempo doeloe mengaku senang dengan touring ini. “Ajang ini sekaligus pembuktikan kepada khalayak ramai bahwa motor saya masih mampu,” katanya. “Iya, itu juga setelah mesinnya disiram air beberapa kali,” celetuk Asisten Redpel, Iing Casdirin. (*)